Rabu, 03 Agustus 2011

Cara Berhenti Onani

Kebanyakan cowok yang masih dalam masa puber pikirannya emosionalnya meledak ledak,dan kebanyakan cowok juga waktu masa puber itu melakukan onani
Well,sebelumnya gue akan ngejelasin dulu apa itu Onani.Terminologi onani atau masturbasi dapat diartikan sebagai aktivitas menyentuh, meraba, memainkan, merangsang bagian tubuh (misalnya: alat kelamin) dengan tujuan untuk memuaskan hasrat seksual dirinya sendiri (autoerotism). Adapun istilah masturbasi biasa digunakan untuk mengartikan onani yang biasa dilakukan oleh kaum wanita.
Biasanya orang yang sudah melakukan kegiatan onani ini,daya khayalnya sangat tinggi,juga susah berhentinya karena dia selalu merasa hasratnya selalu terpenuhi jika onani.Sejatinya gue mau berbagi tips agar bisa berhenti onani :

1. Awali dengan berdoa, memohon dan bertaubat kepada Allah, untuk berhenti dari onani selamanya.
2. Harus memiliki tekad, kemauan, dan motivasi yang kuat dari diri sendiri.
3. Terapkan sistem “reward and punishment” yang tegas dan disiplin untuk diri sendiri. Misalnya: jika satu hari saya tidak beronani, maka saya akan “menghadiahi diri sendiri” dengan membeli es krim yang lezat atau berjalan-jalan ke pantai. Jika saya beronani satu kali saja, saya harus “menghukum diri sendiri” dengan membaca satu buku tentnag ilmu pengetahuan.
4. Katakan TIDAK pada ONANI dan SEX sebelum MENIKAH!!!
5. Hendaknya tidak sering menyendiri, melamun, atau menonton film yang “membangkitkan gairah”.
6. Bergaullah dengan orang-orang yang alim, cerdas, sholeh, beriman, bertakwa. Hindarilah lingkungan pergaulan yang membawa Anda menuju “lembah maksiat” atau “dunia hitam”.
7. Perbanyaklah beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan Anda. Jika Anda beragama Islam, maka seringlah berpuasa sunah, sholat berjamaah, sholat malam, berzikir, membaca Alquran, dsb.
8.  Jika Anda “hobi beronani”, berhati-hatilah atau waspadalah dengan kanker prostat! Sebab, hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Nottingham Inggris, menyatakan bahwa pria berusia antara 20-30 tahun yang “gemar beronani” memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker prostat. Juga, Sebanyak 34% atau 146 dari 431 orang yang terkena kanker prostat sering melakukan onani mulai usia 20 tahun. Sekadar tambahan, kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di kelenjar prostat, disebabkan karena sel prostat bermutasi dan mulai berkembang di luar kendali.
9. Sibukkanlah diri Anda dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat, misalnya: berolahraga, pecinta alam, membaca buku, menulis, bernyanyi, memasak, berkebun, dsb.
10. Ingatlah bahwa hukum onani adalah haram, dan onani itu merupakan “zina tangan”.
11. Hindari bergaul dengan teman atau sahabat yang juga “hobi beronani”. Sebab seseorang itu dapat dinilai; salah satunya dengan siapa (saja) ia bergaul.
12. Mandilah secepat mungkin. Hindari untuk berlama-lama di kamar mandi.
13. Hindari melihat tontonan, tayangan, gambar, video, yang “syur”, “aduhai”, atau porno, baik di internet, televisi, VCD, DVD, dsb. Hindari juga “bacaan dewasa”, “kisah panas”, atau “bumbu-bumbu seksual”, kecuali Anda sudah menikah dan akan melakukan hubungan seks.
14. Perbanyak aktivitas fisik, terutama jika sedang stres atau diri Anda sedang dalam keadaan tertekan.
15. Lakukan semua hal, aktivitas, atau kegiatan yang Anda sukai, sepanjang tidak melanggar aturan agama dan norma.
16. Temukan, kembangkan, dan salurkan semua bakat, hobi, dan kreativitas Anda semaksimal mungkin.
17. Sadarilah bahwa onani hanya akan menghabiskan energi dan waktu Anda yang sebenarnya dapat Anda gunakan untuk melakukan hal-hal lainnya yang bermanfaat.

4 Hal yang Membuat Wanita Merasa Dicintai

Wanita biasanya mudah tersentuh dengan hal-hal yang bersifat sentimentil. Bahkan tindakan sekecil apapun, bisa membuat wanita merasa dihargai dan dicintai kekasihnya.
Namun, banyak pria yang masih tidak mengerti bagaimana menyenangkan kekasihnya. Padahal, tidak perlu usaha yang sulit untuk membuat wanita merasa dicintai. Dikutip dari Times of India, berikut ini empat hal yang bisa meluluhkan hati wanita.
1. Pelukan
Jangan remehkan kekuatan pelukan. Wanita akan merasa sangat dicintai dan disayangi saat dipeluk kekasihnya. Apalagi jika pelukan itu diberikan pada momen yang tak terduga. Misalnya, pelukan spontan saat sedang jalan bersama, atau pelukan dari belakang ketika wanita sedang melamun. Para kaum hawa juga bisa tahu, seberapa tulus seseorang mencintai dia dari cara pria memeluk mereka.
2. Ucapan ‘Aku Cinta Kamu’
Mungkin para pria menganggap, tindakan saja sudah cukup untuk mengungkapkan rasa cintanya. Tapi tidak begitu dengan wanita. Mereka seperti perlu sebuah pernyataan dalam bentuk verbal, yang semakin membuatnya yakin kalau dia benar-benar dicintai.
Bukan berarti wanita suka rayuan gombal, tapi minimnya ucapan cinta, bisa membuat wanita khawatir akan hubungan asmara yang dijalani dan merasa tidak diperhatikan. Wanita pun tidak butuh mendapat ucapan ‘Aku sayang/cinta kamu’ setiap saat, hanya pada momen-momen tertentu saja. Contohnya saat ulang tahun, perayaan satu tahun pacaran, atau sesekali di waktu yang tak terduga.
3. Perhatian
Sekeras dan sekuat apapun dia, seorang wanita tetap membutuhkan perhatian dari kekasihnya. Pesan singkat seperti, ‘bagaimana pekerjaan kamu hari ini?’ atau ‘sudah makan belum?’ yang dia terima setelah lelah bergelut dengan tugas kantor seharian, akan membuatnya merasa diperhatikan setiap saat. Sebuah kencan romantis di akhir pekan, juga merupakan salah satu bentuk perhatian yang buat wanita merasa dicintai.
4. Kado Emosional
Apa itu kado emosional? Bukan sekedar hadiah, juga tidak perlu benda mewah yang berharga mahal. Tapi sesuatu yang memiliki kedekatan emosional dengan si wanita.
Misalnya membelikan satu ikat bunga favoritnya, cd album musisi kesukaan atau makanan yang disukainya. Hadiah juga bisa berupa satu botol parfum yang diselipkan di tas, saat parfum miliknya sudah hampir habis. Satu hal lagi, tidak perlu momen khusus untuk memberikan hadiah. Kado di saat tak terduga, justru semakin membuatnya merasa spesial.
sumber : http://www.beritaunik.net/tips-trik/4-hal-yang-membuat-wanita-merasa-dicintai.html